Dream Indonesia

Alat Musik Tradisional Indonesia, Kenali dan Patenkan sebelum dicuri orang !


Senin, 28 Juni 2010

Dawai



 
Alat musik dawai atau senar adalah alat musik yang menghasilkan suara dengan cara menggetarkan dawaiHornbostel-Sachs yang digunakan pada organologi, alat musik ini disebut atau senar. Menurut skema klasifikasi alat musik kordofon. Ada tiga cara utama menggetarkan dawai untuk menghasilkan suara, yaitu dengan dipetik (contohnya gitar), digesek.

Sabtu, 26 Juni 2010

Kenong



Satu set instrumen jenis gong berposisi horisontal, ditumpangkan pada tali yang ditegangkan pada bingkai kayu. Dalam memberi batasan struktur suatu gendhing, kenong adalah instrumen kedua yang paling penting setelah gong. Kenong membagi gongan menjadi dua atau empat kalimat kalimat kenong, atau kenongan. Di samping berfungsi menggaris-bawahi struktur gendhing, nada-nada kenong juga berhubungan dengan lagu gendhing; ia bisa memainkan nada yang sama dengan nada balungan; ia boleh juga mendahului nada balungan berikutnya untuk menuntun alun lagu gendhing; atau ia dapat memainkan nada berjarak satu kempyung dengan nada balungan, untuk mendukung rasa pathet. Pada kenongan bergaya cepat, dalam ayaka yakan, srepegan, dan sampak, tabuhan kenong menuntun alur lagu gendhing-gendhing tersebut.

Jumat, 25 Juni 2010




Gendang Karo

Gendang karo atau gendang lima si dalinen terdiri dari lima perangkat alat musik tabuh (perkusi) yang dimainkan oleh lima orang pemusik. Kelima perangkat tersebut adalah satu penaruné, dua penggual, dan dua si malu gong. Gendang Lima sedalanen disebut karena ensambel musik tersebut terdiri dari lima instrumen musik, yaitu Sarune (aerofon), gendang indung (membranofon), gendang anak (mebranofon, gung, dan penganak. Namun biasa juga disebut dengan gendang lima sedalanen, ranggutna sepulu dua, yaitu angka dua belas untuk hitung-hitungan perangkat yang dipergunakan seluruhnya, termasuk stik atau alat memukul instrumen musik tersebut.
Jika diklasifikasi berdasarkan ensambel musik, sebenarnya gendang Karo terdiri dari gendang lima sedalanen dan gendang telu sedalanen. Gendang telu sedalanen adalah terdiri dari tiga instrumen musik yang dimainkan secara bersamaan, yang terdiri dari kulcapi (long neck lute) sebagai pembawa melodi, keteng-ketengmangkuk mbentar (idiofon) sebagai pembawa tempo.

Kamis, 24 Juni 2010


Sasando

Sasando adalah sebuah alat instrumen petik musik. Instumen musik ini berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Secara harfiah nama Sasando menurut asal katanya dalam bahasa Rote, sasandu, yang artinya alat yang bergetar atau berbunyi. Konon sasando digunakan di kalangan masyarakat Rote sejak abad ke-7. Bentuk sasando ada miripnya dengan instrumen petik lainnya seperti gitar, biola dan kecapi.
Bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang biasa terbuat dari bambu. Lalu pada bagian tengah, melingkar dari atas ke bawah diberi ganjalan-ganjalan di mana senar-senar (dawai-dawai) yang direntangkan di tabung, dari atas kebawah bertumpu. Ganjalan-ganjalan ini memberikan nada yang berbeda-beda kepada setiap petikan senar. Lalu tabung sasando ini ditaruh dalam sebuah wadah yang terbuat dari semacam anyaman daun lontar yang dibuat seperti kipas. Wadah ini merupakan tempat resonansi sasando

Saron


Saron (atau disebut juga ricik) adalah salah satu instrumen gamelan yang termasuk keluarga balungan.Dalam satu set gamelan biasanya punya 4 saron, dan kesemuanya memiliki versi pelog dan slendro. Saron menghasilkan nada satu oktaf lebih tinggi daripada demung, dengan ukuran fisik yang lebih kecil. Tabuh saron biasanya terbuat dari kayu, dengan bentuk seperti palu. Dari kiri-kanan; saron panerus, saron barung, dan demung, dari STSI SurakartaCara menabuhnya ada yang biasa sesuai nada, nada yang imbal, atau menabuh bergantian antara saron 1 dan saron 2. Cepat lambatnya dan keras lemahnya penabuhan tergantung pada komando dari kendang dan jenis gendhingnya. Pada gendhing Gangsaran yang menggambarkan kondisi peperangan misalnya, ricik ditabuh dengan keras dan cepat. Pada gendhing Gati yang bernuansa militer, ricik ditabuh lambat namun keras. Ketika mengiringi lagu ditabuh pelan.

Rabu, 23 Juni 2010

Angklung

Angklung adalah alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat, terbuat dari bambu, yang dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Laras (nada) alat musik angklung sebagai musik tradisi Sunda kebanyakan adalah salendro dan pelog.

Gamelan



Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa lewat abad ke-18, istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.
Kemunculan gamelan didahului dengan budaya Hindu-Budha yang mendominasi Indonesia pada awal masa pencatatan sejarah, yang juga mewakili seni asli indonesia. Instrumennya dikembangkan hingga bentuknya sampai seperti sekarang ini pada zaman Kerajaan Majapahit. Dalam perbedaannya dengan musik India, satu-satunya dampak ke-India-an dalam musik gamelan adalah bagaimana cara menyanikannya. Dalam mitologi Jawa, gamelan dicipatakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka, dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa, dengan istana di gunung Mahendra di Medangkamulan (sekarang Gunung Lawu). Sang Hyang Guru pertama-tama menciptakan gong untuk memanggil para dewa. Untuk pesan yang lebih spesifik kemudian menciptakan dua gong, lalu akhirnya terbentuk set gamelan.
Gambaran tentang alat musik ensembel pertama ditemukan di Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah, yang telah berdiri sejak abad ke-8. Alat musik semisal suling bambu, lonceng, kendhang dalam berbagai ukuran, kecapi, alat musik berdawai yang digesek dan dipetik, ditemukan dalam relief tersebut. Namun, sedikit ditemukan elemen alat musik logamnya. Bagaimanapun, relief tentang alat musik tersebut dikatakan sebagai asal mula gamelan.
Penalaan dan pembuatan orkes gamelan adalah suatu proses yang kompleks. Gamelan menggunakan empat cara penalaan, yaitu sléndro, pélog, "Degung" (khusus daerah Sunda, atau Jawa Barat), dan "madenda" (juga dikenal sebagai diatonis, sama seperti skala minor asli yang banyak dipakai di Eropa.




Calung
 
Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe (purwarupa) dari angklung. Berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung adalah dengan mepukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonikawi wulung (bambu hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu yang berwarna putih).Pengertian calung selain sebagai alat musik juga melekat dengan sebutan seni pertunjukan. Ada dua bentuk calung Sunda yang dikenal, yakni calung rantay dan calung jinjing. (da-mi-na-ti-la). Jenis bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari

Rebab 
Rebab adalah alat musik gesek yang biasanya menggunakan 2 atau 3 dawai, alat musik ini adalah alat musik yang berasal dari Timur TengahAsia Tenggara setelah penyebaran pengaruh dari Timur Tengah. Alat musik yang menggunakan penggesek dan mempunyai tiga atau dua utas tali dari dawai logam (tembaga) ini badannya menggunakan kayu nangka dan berongga di bagian dalam ditutup dengan kulit lembu yang dikeringkan sebagai pengeras suara. dan mulai digunakan di




 Rebana



Rebana adalah gendang berbentuk bundar dan pipih. Bingkai berbentuk lingkaran dari kayu yang dibubut, dengan salah satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing. Kesenian di Malaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura yang sering memakai rebana adalah musik irama padang pasir, misalnya, gambus, kasidah dan hadroh.Bagi masyarakat Melayu di negeri Pahang, permainan rebana sangat populer, terutamanya di kalangan penduduk di sekitar Sungai Pahang. Tepukan rebana mengiringi lagu-lagu tradisional seperti indong-indong, burung kenek-kenek, dan pelanduk-pelanduk. Di Malaysia, selain rebana berukuran biasa, terdapat juga rebana besar yang diberi nama Rebana Ubi, dimainkannya pada hari-hari raya untuk mempertandingkan bunyiirama


Kulintang


Kolintang atau kulintang adalah alat musik khas daerah Minahasa, Sulawesi Utara. Kolintang dibuat dari kayu lokal yang ringan namun kuat seperti telur, bandaran, wenang, kakinik kayu cempaka, dan yang mempunyai konstruksi fiber paralel.
Nama kolintang berasal dari suaranya: tong (nada rendah), tingtang (nada biasa). Dalam bahasa daerah, ajakan "Mari kita lakukan TONG TING TANG" adalah: " Mangemo kumolintang". Ajakan tersebut akhirnya berubah menjadi kata kolintang. (nada tinggi) dan
Beberapa group terkenal seperti Kadoodan, Tamporok, Mawenang yang sudah eksis lebih dari 35 tahun.Pembuat kolintang tersebar di Minahasa dan di pulau Jawa,salah satu pembuat kolintang yang terkenal Petrus Kaseke






Talempong 

 
Talempong adalah sebuah alat musik pukul khas suku bangsa Minangkabau. Bentuknya hampir sama dengan instrumen bonang dalam perangkat gamelan. Talempong dapat terbuat dari kuningan, namun ada pula yang terbuat dari kayu dan batu. Saat ini talempong dari jenis kuningan lebih banyak digunakan. Talempong ini berbentuk bundar pada bagian bawahnya berlobang sedangkan pada bagian atasnya terdapat bundaran yang menonjol berdiameter lima sentimeter sebagai tempat untuk dipukul. Talempong memiliki nada yang berbeda-beda. Bunyi dihasilkan dari sepasang kayu yang dipukulkan pada permukaannya.
Talempong biasanya digunakan untuk mengiringi tarian pertunjukan atau penyambutan, seperti Tari PiringTari Pasambahan, dan Tari Gelombang. Talempong juga digunakan untuk melantunkan musik menyambut tamu istimewa. Talempong ini memainkanya butuh kejelian dimulai dengan tangga pranada DO dan diakhiri dengan SI. Talempong diiringi oleh akord yang cara memainkanya serupa dengan memainkan piano. 
Serunai
Serunai, atau juga disebut puput serunai, adalah nama alat musik aerofonik (tiup) yang dikenal di Indonesia sebagai alat musik tradisional di masyarakat Minang. Bagian unik dari serunai adalah ujungnya yang mengembang, berfungsi untuk memperbesar volume suara.

ZODIAK

* SCORPIO ( 22 Oktober – 21 November )

Umum: Hati-hati!! Sifat males yang ada di diri lo perlu di buang jauh – jauh, karna nyesel datengnya pasti belakangan, ampe kebawa males mandi. hmmm.. Kena panu deh.

Cinta: Pengen disebut cowo romantis? Keseringan nonton Film India, malah jadi berlebihan. Iiiiihhhh.. jangan lebay deh!!

* SAGITARIUS ( 22 November – 22 Desember )

Umum: Suka bengong en murung ga jalas gitu karna ga mood, jadi mikirin yang macem-macem, lama – lama bisa stres, dan berpengaruh ke kepala, jadi suka pusing deh.
Cinta: So sibuk gitu, pas ada waktu ketemu sama doi malah ngomongin mantan, doi jadi jengah lah, ahirnya ngambek kan?. Tinggal nunggu diputusin deh.

* CAPRICORN ( 23 Desember – 18 Januari )

Umum: Jangan terlalu ngoyo buat ngejar impian, smpe – sampe tidur pagi en begadang mulu, badan makin kurus, rambut acak – acakkan, kasian juga tuh matanya, doi juga perlu istirahat, atasi dengan minum Susu kambing! mbee..
Cinta: Ga ada rasa saling percaya, Curhat ke teman terdekat boleh aja buat meredakan resah hati, tapi jangan nyasarin perasaan, ahirnya jd selingkuh deh.

* AQUARIUS ( 19 Januari – 21 Februari )

Umum: Gaul, funky en keren abis. Begaya ngikutin trend bagus juga tuh, jadi banyak teman en disukai, tapi jangan kecapean, darah rendah lo suka kumat.
Cinta: Suka nakal nih coba – coba selingkuh, nanti keterusan repot, lupa yah sama mantan yang dulu gimana?

* PISCES ( 22 Februari – 21 Maret )

Umum: Ternyata lo baik juga suka bantuin temen, Nyenegin bonyok, the best buat lo deh, tapi jaga kesehatan badan lo, suka pegel – pegel kan.
Cinta: Wets, boleh dia, berpetualang cinta, sana sini di jalanin, kena batunya baru tau.

* ARIES ( 22 Maret – 21 April )

Umum: Ngedrop, ga Ada gagasan, gampang sakit kepala? wajar aja karna baru kena musibah, jadi sabarin aja yah.
Cinta: Konflik yang menegangkan, emosional, itu kan mang udah biasa terjadi, dibawa santai aja, apa mau melajang aja, masih banyak yang ngantri ko’.

* TAURUS ( 22 April – 23 Mei )

Umum: Rajin banget deh, apa yang lo lakuin mang bagus, perlu di tingkatkan itu, tapi inget, jangan suka teriak – teriak yang ga jelas yah, tenggorokan jadi suka serak deh.
Cinta: Wajar sih kalo lo sayang banget sama doi, tapi jangan suka berlebihan, nanti kalo di tinggalin nangis – nangis trus pengen bunuh diri. iihhhh.. sereemm!!

* GEMINI ( 24 Mei – 21 Juni )

Umum: Ambil pelajaran dari apa yang terjadi, jangan sepelekan hal kecil. suka beli sesuatu yang ga penting, atur pengeluaran. nyari uang kan susah!
Cinta : Cobalah lebih intensif, mawas diri, jangan suka nyalahin doi, kalo perlu nyewa ditektif buat manyelidiki kebenaran, biar hubungan lo ga berantakan.

* CANCER ( 22 Juni – 23 Juli )

Umum : Ingin terlihat intelek tapi kebanyakan kata-kata doang, buktiin dong! suka telat makan perut jadi sensitif.
Cinta: Gagal lagi?? sabar yah. bukannya lo ga laku, tapi cuma perlu sedikit memperbaiki diri ko, so, berjuang lagi yah!

* LEO ( 24 Juli – 22 Agustus )

Umum: Gaya nyentrik en gokil abiz, membuat orang lain merasa. tapi jangan suka makan sembarangan, perut jadi suka mules, so. jangan jauh – jauh dari toilet.
Cinta: Mungkin lo lagi ga beruntung, selalu dicampakan dan gagal terus dalam hal percintaan, tapi tenang cuy, masih ada hari esok.

* VIRGO ( 23Agustus – 22 September )

Umum: Sifat lo yang rada egois bikin lo di jauhin sama temen – temen lo, coba lo rubah yah, ga enak juga kan kalo ga punya temen?
Cinta: Tega banget nyakitin doi, selingkuh terang – terangan gitu. ckckckck..

* LIBRA ( 23 September – 22 Oktober )

Umum: Jangan terlalu asik sama hal yang ga penting, coba pikirin lagi, kira-kira Berpengaruh buruk ga, buat lo atau buat orang – orang disekitar lo, kasian atuh.
Cinta: Kayanya perlu mengatur jadwal kencan deh, ga enak juga kan kalo tiba – tiba bentrok sama doi, pinter – pinterlah.